Minggu, 19 Februari 2012

Sukabumi: Keramahan di Alam Liar Jawa Barat

Sukabumi memiliki perpaduan yang cantik dan sempurna. Secangkir teh jahe di pinggir jalan kehidupan malam setara dengan kedahsyatan arung jeram yang memacu adrenalin di bagian selatan Jawa Barat ini, dan seminggu penuh kegembiraan berselancar di dekat desa nelayan. Manusia dan alam berpadu memenuhi keinginan petualang dan wisatawan. Sukabumi ini berdiam tepat di belakang perkebunan teh yang berbukit-bukit yang menanti untuk Anda jelajahi.

Kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-bumen menurut keterangan dan mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman. Iklim dingin di pegunungan utara dari dataran rendah di pantai selatan cukup menjadi alasan untuk singgah dan tinggal di daerah ini. Keramahan tulus warganya bahkan menjadi alasan kuat untuk tinggal lebih lama khususnya bagi pengusaha perkebunan teh Eropa di masa lalu.

Pada tahun 1914 Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Sukabumi sebagai "Burgerlijjk Bestuur" dengan status "Gemeenteraad Van Sukabumi". Alasannya adalah bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian Selatan. Mereka dianggap harus memperoleh pelayanan istimewa yang menjadikan mereka sebagai masyarakat eksklusif pemilik perkebunan teh Belanda di Jawa bagian Barat. Mereka juga berkantor pusat di Gedung Vrier di Post Weg, Bandung, yang sekarang dikenal sebagai Jalan Asia Afrika.

Wilayah Kota Sukabumi seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi, yakni di Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, Sebelah Selatan dengan Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Sebelah Barat dengan Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Sebelah Timur dengan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

Wisatawan biasanya mendengar nama Sukabumi dari sesama petualang dan peselancar. Sukabumi siap menyambut para pengunjung bernyali besar untuk menaklukkan ombak laut selatan yang menantang dengan papan selancar mereka.

Sebagai bagian dari ibu pertiwi Sunda yang budayanya dengan mudah bercampur dengan dunia kontemporer, Sukabumi dan orang-orangnya masih setia melestarikan tradisi lama dan menumbuhkan generasi baru dari proses akulturasi. Anda tidak akan menemukan diri Anda sebagai orang luar karena orang-orang di Sukabumi akan menerima Anda dengan ramah dan bersahabat. Hal ini merupakan sebuah isyarat budaya yang menunjukkan bahwa Anda sepenuhnya disambut dengan hangat.

| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar